Konsep Spritual Semar
I. Gusti Kang Murbeng Dumadi
Masyarkat
Jawa sudah mengenal suatu kekuatan yang maha dengan Nama Gusti Kang
Murbeng Dumadi jauh sebelum agama masuk ke tanah Jawa dan sampai ke
tradisi saat ini yang dikenal dengan Kejawen yang merupakan “Tatanan
Paugeraning Urip” atau Tatanan berdasarkan dengan Budi Perkerti Luhur.
Keyakinan
dalam masyarakat mengenai konsep Ketuhanan adalah berdasarkan sesuatu
yang Riil atau “Kesunyatan” yang kemudian di realisasikan dalam peri
kehidupan sehari hari dan aturan positip agar masyarakat Jawa dapat
hidup dengan baik dan bertanggung jawab.
Tiga hal yang mendasari Masyarakat Jawa mengenai Konsep Ketuhanan yaitu :
1.
Kita Bisa Hidup karena ada yang meghidupkan, yang memberi hidup dan
menghidupkan kita adalah Gusti Kang Murbeng Dumadi atau Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Hendaknya dalam hidup ini kita berpegang
pada “Rasa” yaitu dikenal dengan “Tepo seliro” artinya bila kita meraa
sakit di cubit maka hendaklah jangan mencubit orang lain.
3.
Dalam kehidupan ini jangan suka memaksakan kehendak kepada orang lain
“Ojo Seneng Mekso” seperti apa bila kita memiliki suatupakaian yang
sangat cocok dengan kita, belum tentu baju itu akan sangat cocok dengan
orang lain.
Mengenai
Sang Murbeng Dumadi, Kaki Semar mengatakan “Gusti Kang Murbeng Dumadi
ing ngendi papan tetep siji, amergane thukule kepercayaan lan agomo
soko kahanan,jaman,bongso lan budoyo kang bedo-bedo. Kang Murbeng
Dumadi iso maujud opo wae ananging mewujudan iku dede Gusti Kang
Murbeng Dumadi” atau dengan kata lain “ Tuhan Yang Maha Esa itu di
sembah di junjung oleh semua manusia tanpa kecuali.oelh semua agama dan
kepercayaan.Sejatinya Tuhan Yang Maha Esa itu Satu dan tak ada yang
Lain. Yang membedakanya hanya cara menyembaah dan memujanya dimana hal
tersebut terjadi karena munculnya agama dan kebudayaan dari jaman
Kaki
Semar memberikan piwulangnya mengenai konsep dasar penghayatan Mahluk
Kepada Khaliknya yaitu Manusia harus mengehathui Tujuh Sifat Kang
Murbeng Dumadi.
1. Tuhan Itu Satu , Esa dan tak ada yang lain, dalam bahasa jawa di sebut “ Gusti Kang Murbeng Dumadi”
2.
Tuhan itu bisa mewujud apa saja , tetapi pewujudan itu bukanlah
Tuhan.”Ananging wewujudan iku dede Gusti “ yang artinya “ yang berwujud
itu adalah Karya Allah.
3. Tuhan Itu ada
dimana-mana.”Dadi Ojo Salah Panopo,Mulo nang ngendi papan uga ono Gusti
“ maksudnya walau Tuhan ada dimana mana, Tuhan satu juga “Nang awakm
ugo ono Gusti” maksudnya manusia itu dalam lingkupan Tuhan secara jiwa
dan raga.Tuhan ada dalam dirinya tetapi manusia tak merasakanya dengan
panca indra, hanya dapat di rasakan dengan “Roso” bahwa dia
ada.”Ananging ojo sepisan pisan awakmu ngaku-aku Gusti”maksudnya
manusia harus sadar jiwa dan raga ini hanyalah Karya Allah, walaupun
DIA ada dalam Manusia tetapi jangan sekali kali manusia mengaku DIA.
4.
Tuhan Itu Langgeng, Tuhan Itu Abadi.dari masal dahulu, sekarang, esok
dan sampai seterusnya Tuhan, Gusti Kang Murbeng Dumadi tetaplah Tuhan
dan tak akan berubah.
5. Tuhan Itu tidak Tidur “ Gusti
Kang Murbeng Dumadi ora nyare” maksudnya Tuhan itu mengetahui segalanya
dan semuanya, tak ada satupun kata hilaf dan lalai.
6.
Tuhan itu Maha Pengasih, Tuhan Itu Maha Penyayang.maksudnya Tuhan itu
maha adil tak membeda bedakan kepada mahluknya, siapa yang berusaha dia
yang akan mendapatkan.
7. Tuhan Itu Esa dan Maha Kuasa, apa yang di putuskannya tak ada yang dapat menolaknya,
Dengan menyadari hal tersebut manusia di harapkan :
1.
“Manungso urip ngunduh wohe pakertine dhewe dhewe” maksudnya manusia
kaa menerima paa yang dia tanam, bila baik yang di tanam, maka yang
baiklah akan dia terima.
2. Manusia hidup pada saat ini
adalah hasil / proses dari hidup sebelumnya.atau”manungso urip tumimbal
soko biyen,nek percoyo marang tumimbal” ada petuah yang mengatakan “
Apabila kamu hendak melihat hidupmu kelak, maka lihat lah hidupmu
sekarang, bila hendak melihat hidupmu yang lalu, maka lihatlah hidupmu
sekarang”
3. “Manungso urip nggowo apese dhewe dhewe”
maksudnya agar kita menghilangkan sifat iri,dengki,tamak, sombong sebab
saat mati tak ada sifat duniawi tersebut dibawa dan mengntungkan kita.
4.
Manusia tak akan mengerti Rahasia Tuhan, “Ati lan pikiran manungso ora
bakal iso mangerteni kabeh rencananing Gusti Kang Murbeng Dumadi:”maka
Manusia hiduplah “sak madyo” dan tak perlu “nggege mongso”.ada petuha
mengatakan “ Hiduplah dengan usaha, tapi janganlah dengan harapan,
karena bila gagal maka yang merasakan diri kita juga”
Maka
dalam hal ini Kaki semar menganjurkan Manusia memohon dan mendekatkan
diri kepada Tuhan Yang Esa dengan”Eling lan Percoyo,Sumarah lan
seumeleh lan mituhu” kepada Tuhan Yang Maha Esa.
1.
Sumarah : Berserah, Pasrah, Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan
sumarah ,manusia di harapkan percaya dan yakin akan kasih saying dan
kekuasaan Gusti Kang Murbeng Dumadi, Bhawa DIA lah yang mengatur dan
aka memebrikan kebaikan dalam kehidupan kita. Keyakinan bahwa apabila
kita menghadapai gelombang kehidupan maka Allah akan memebrikan jalan
keluar yang terbaik bagi kita.
2.
Sumeleh : artinya Patuh dan Bersandar kepada Allah Yang Maha Esa .
Manusia sebagai hamba hanya lah berusaha dan keberhasilannya tergantung
Kuasa Tuhan yang maha Esa, maka dengan sumeleh ni manusia di harapkan
tak mudah putus asa dan teguh dalam usahanya .
3. Mituhu : artinya patuh taat dan disiplin.
I. Tatanan Paugeraning Urip.
Petuah Kaki semar menenai Tatanan Paugeraning Urip bagi manusia dalam mengisi Kehidupanya di alam fana ini :
1.
Eling Lan Bektimarang Gusti Kang Murbeng Dumadi : maksudnya Manusia
yang sadar akan dirinya akan selalu mengingat dan memuja Tuhan Yang Maha
Esa.dimana Allah yang Esa telah membrikan kesepantan bagi manusia
untuk hidup dan berkarya di alam yang Indah ini.
2.
“Percoyo lan Bekti Marang Utusane Gusti”: maksudnya Manusia sudah
seharusnya menghormati dan mengikuti ajaran para Utusan Allah sesuai
dengan ajarannya masing masing, dimana semua konsep para Utusan Allah
tersebut adalah menganjurkan kebaikan.
3. “Setyo
marang Khalifatullah utowo Penggede Negoto”: maksudnya sebaia manusia
yang tingal di suatu wilayah,maka adalah wajar dan wajib untuk
menghormati dan mengikuti semua peraturan yang di keluarka pemimpinnya
yang baik dan bijaksana.
4. “Bekti marang Bhumi Nusontoro” maksudnya sebagai manusia yang tinggal dan hidup di bumi
nusantara
ini wajib dan wajar unuk merawat dan memperlaukan bumi ini dengan
baik, dimana bumi ini telah memberikan kemakmuran bagi penduduk yang
mendiaminya.
5. “Bekti Marang Wong Tuwo” :
maksudnya Manusia ini tidak dengan semerta merta ada di dunia ini,
tetapi melalui perantara Ibu dan Bapaknya, maka hormatilah,mulyakanlah
orang tua yang telah merawat kita .
6. “Bekti
Marang sedulur Tuwo” : Maksudnya adalah menghormati saudara yang lebih
tua dan lebih mengerti dari pada kita, baik dlama umur,pengetahuan
maupun kemampuannya.
7. “Tresno marang kabeh
kawulo Mudo” : maksudnya menyayangi kawulo yang lebih muda, memberikan
bimbingan dan menularkan pengalaman dan pengetahuan kepada yang muda,
dengan harapan yang muda ini akan dapat menjadi generasi pengganti yang
tangguh dan bertanggung jawab.
8.
“Tresno marang sepepadaning manungso” : maksudnya semua manusia itu
sama, hanya membedakan warna kulit dan dan budaya saja. Maka hormatila
sesame manusia dimana mereka memiliki harka dan martabat yang sama
dengan manusia lainya.
9. “Tresno marang sepepadaning
Urip” : maksudnya semua yang di ciptakan Allah adalah mahluk yang ada
karena kehendak Allah yang Kuasa.memiliki fungsi masing masing.dengan
menghormati semua ciptaan Allah maka kita telah menghargai dan
menghormati kepada PENCIPTANYA.
10. “Hormat marang kabeh agomo “ : maksudnya hormatilah semua agama atau aliran dan para penganutnya.
11.
“Percoyo marang Hukum Alam” : maksudnya selain Allah menurunkan
kehidupan,Allah juga menurunkan Hukum Alam dan menjadi hokum sebab
akibat, siapa yang menanam maka dia yang menuai,
12. “Percoyo marang kepribaden dhewe tan
owah
gingsir” : maksudnya manusia ini rapuh dan hatinya berubah ubah, maka
hendaklah menyadarinya dan dapat menepatkan diri di hadapan Allah, agar
selalu mendapat lindungan dan rahmat Nya dalam menjalani Hiudp dan
kehidupan ini.
0 komentar:
Posting Komentar