A.PENGERTIAN MIMETIK
Secara Umum Pendekatan mimetik adalah pendekatan yang mendasarkan
pada hubungan karya sastra
dengan universe (semesta) atau lingkungan sosial-budaya
yang melatarbelakangi lahirnya karya sastra itu. Tetapi menurut
beberapa pakar
mimetik yakni:
•
Pendekatan mimetik adalah
pendekatan kajian sastra yang menitik beratkan
kajiannya terhadap hubungan karya sastra dengan kenyataan di luar
karya sastra.
Pendekatan yang memandang karya sastra sebagai imitasi dan realitas
(Abrams
1981 :89).
•
Aristoteles berpendapat bahwa
mimesis bukan sekedar tiruan. bukan sekedar
potret dan realitas,
melainkan telah melalui kesadaran personal batin
pengarangnya. Puisi sebagal
karya sastra, mampu memaparkan realitas di luar diri
manusia persis apa adanya. Maka karya sastra seperti halnya puisi
merupakan
cerminan representasi dan realitas itu sendiri.
•
Pendapat Plato tentang seni.
Menurut Plato seni hanya dapat meniru dan
membayangkan hal-hal yang ada dalam kenyataan yang nampak. Dan seni
yang
terbaik adalah lewat mimetik.
Mimesis merupakan salah satu wacana yang ditinggalkan Plato dan
Aristoteles sejak masa keemasan filsafat Yunani Kuno. hingga pada
akhirnya Abrams
memasukkannya menjadi salah satu pendekatan utama untuk menganalisis
sastra
selain pendekatan ekspresif, pragmatik dan objektif. Mimesis
merupakan ibu dan
pendekatan sosiologi sastra
yang darinya dilahirkan puluhan metode kritik sastra
yang lain.
Mimesis berasal bahasa Yunani yang berarti tiruan. Dalam hubungannya
dengan kritik sastra mimesis diartikan sebagai pendekatan sebuah
pendekatan yang dalam mengkaji karya sastra selalu berupaya untuk mengaitkan
karya sastra dengan
realitas atau kenyataan. Perbedaan pandangan Plato dan Aristoteles
menjadi sangat
menarik karena keduanya merupakan awal filsafat alam, merekalah yang
menghubungkan antara persoalan filsafat dengan kehidupan (
Ravertz.2007: 12)
B.TELAAH MELALUI PENGKAJIAAN MIMETIK
Penelaah adalah pada hubungan antara karya seni dan realitas yang
melatarbelakangi kemunculannya. Pendekatan ini memandang seni
sebagai tiruan
dan aspek-aspek realitas, dan gagasan-gagasan eksternal dan abadi,
dan pola-pola
bunyi, pandangan, gerakan,
atau bentuk yang muncul secara terus menerus dan tidak
pernah berubah. penelaah
pertama memahami suatu karya atas dasar teks tertulis;
kedua dia memandang teks tertulis itu sebagai pengungkapan
pengalaman, perasaan.
imajinasi, persepsi, sikap dan sebagainya dan kedua dia
menghubungkannya dengan
realitas yang terjadi di masyarakatnya.
0 komentar:
Posting Komentar